HnJxnamjFNAlOVF6Q1uObREh7avz80zCg0Efg9rw

Sistem Kontrol Bangunan Cerdas Dapat Menghemat Energi

Sistem Kontrol Bangunan Cerdas Dapat Menghemat Energi


Sistem Kontrol Bangunan Cerdas Dapat Menghemat Energi - Di masa depan, akan makin banyak orang-orang yang tinggal di kota. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memprediksikan jika di tahun 2022, 56% % dari komunitas dunia bisa menjadi warga perkotaan; di tahun 2050, keseluruhannya akan bertambah jadi 68%. Ini memiliki arti jika sumber daya yang ada harus dipakai lebih efektif, dan konsumsi energi keseluruhannya dan emisi karbon dioksida harus dikurangkan.Bangunan bisa mainkan peranan yang tentukan dalam menuntaskan rintangan ini. 

Di Uni Eropa saja, bangunan bertanggungjawab atas 40% konsumsi energi dan 36% emisi CO2. Di saat yang serupa, 75% dari persediaan bangunan yang berada di UE sudah dipandang tidak efektif dalam soal energi.

Bangunan bertanggung jawab atas hampir sepertiga konsumsi energi global dan 55% permintaan listrik global, menurut Badan Energi Internasional (IEA). Permintaan ini telah berlipat ganda selama 25 tahun terakhir, terhitung hampir 60% dari total pertumbuhan konsumsi listrik global.

Jadi, tidak mengherankan bahwa banyak pemerintah di seluruh dunia sekarang menetapkan target yang ketat dan menerapkan langkah-langkah baru untuk mengurangi emisi karbon di seluruh sektor bangunan. 'Bangunan hijau' pernah dilihat sebagai kemewahan; sekarang, itu telah menjadi kebutuhan dengan bangunan hemat energi memainkan peran penting dalam keberhasilan strategi pengurangan karbon.

Kontrol cerdas, seperti termostat digital dan pencahayaan, adalah kuncinya di sini. Kontrol ini dapat memangkas total penggunaan energi di bangunan perumahan dan komersial sebesar 10% pada tahun 2040 . Plus, dengan menurunkan konsumsi, kontrol bangunan pintar tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan tetapi juga dapat mengurangi biaya pengoperasian.

1. Fakta Sistem Kontrol Bangunan Cerdas (Smart Building)

a. Bangunan Yang Terkoneksi

Kontrol bangunan pintar mencakup berbagai sub-segmen mencakup semuanya, mulai dari kontrol pencahayaan, sistem ventilasi asap, dan pompa air hingga perangkat terkait keamanan dan seluruh sistem manajemen gedung otomatis.

Secara tradisional, kontrol analog telah memainkan peran penting dalam menyeimbangkan biaya dan fungsionalitas dalam membangun sistem manajemen. Namun, dengan dunia menjadi semakin digital dan otomatis, bangunan dan sistem yang digunakan untuk mengelolanya mengikutinya.

Tidak seperti kontrol analog, kontrol digital menyediakan komunikasi dua arah antara pengontrol dan perangkat lunak front-end dari manajemen gedung atau sistem otomasi. Hari ini, kita melihat kontrol 'pintar' digital ini semakin banyak digunakan di aplikasi bangunan komersial dan perumahan.

Banyak bangunan komersial sudah memiliki cukup banyak teknologi pintar yang terpasang mulai dari ventilasi pemanas dan sistem pendingin udara (HVAC) yang dikendalikan secara terpusat hingga sistem keamanan jarak jauh. Sistem ini sering merupakan versi mini dari yang terlihat di lingkungan industri, dikombinasikan dengan konektivitas internet untuk memungkinkan pemantauan jarak jauh.

Sekarang, sektor perumahan juga melangkah ke dunia yang lebih cerdas dengan gedung-gedung baru yang dilengkapi dengan teknologi terhubung yang dapat mengontrol apa pun mulai dari penerangan, pemanas, dan air hingga hiburan rumah dan sistem keamanan melalui satu sentuhan tombol (atau bahkan suara seseorang) .

Namun, meskipun memiliki teknologi ini, tidak semua pengelola gedung menggunakannya secara maksimal.

b. Data Sangat Diperlukan

Dengan menggunakan teknologi cerdas, manajer gedung dapat memperoleh akses ke data instan tentang kinerja berbagai aset seperti pemanas, pencahayaan, dan kontrol akses. Data ini dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang bagaimana sistem yang berbeda dalam bangunan berinteraksi dan bagaimana faktor eksternal dapat memengaruhinya.

Melalui wawasan ini, manajer dapat mengidentifikasi tuntutan bangunan dan penghuninya mengambil langkah proaktif untuk menghemat energi, mengurangi emisi, dan mengurangi biaya. Misalnya, mengingat maraknya pekerjaan jarak jauh baru-baru ini dan tempat kerja yang semakin hibrid, banyak gedung perkantoran akan beroperasi dengan tingkat hunian yang berkurang. Data dari kontrol cerdas akan mencerminkan hal ini. Dengan demikian, manajer gedung dapat mengubah sistem dan operasi untuk mengurangi konsumsi yang tidak perlu dan memaksimalkan efisiensi.

Kontrol bangunan pintar juga dapat digunakan untuk melangkah lebih jauh. Daripada hanya mengurangi emisi, berbagai teknologi seperti PV surya dan titik pengisian EV dapat diintegrasikan untuk membuat bangunan 'energi positif'. Teknologi ini memungkinkan bangunan untuk menghasilkan energi yang cukup untuk memberi daya sendiri, bahkan menciptakan kelebihan daya yang dapat disimpan atau dijual kembali ke jaringan.

Di EC Electronics, kami memiliki pengalaman luas dalam pembuatan rakitan kabel , rakitan papan sirkuit tercetak dan bagian komponen lainnya untuk digunakan dalam sistem otomasi dan kontrol bangunan. Sebagai produsen elektronik yang berkelanjutan , kami memahami peran teknologi pintar ini dalam bangunan hemat energi, dan kami sangat antusias untuk melihat perkembangannya di masa depan.

2. Penerapan Sistem Kontrol Bangunan Cerdas (Smart Building)

Lajunya perubahan teknologi, membuat Internet of Thing (IoT) di bagian ini makin tumbuh subur. Kompetisi yang makin bersaing, harga yang dapat dijangkau. Implementasi smart building Indonesia juga jadi makin luas. Bukan hanya untuk bangunan komersial, bahkan juga saat ini telah memasuki ke lembaga pengajaran dan keagamaan. Berikut contoh implementasi pada bangunan yang terpadu dengan sistem smart buidling.

a. Gedung Perkantoran

Bagian yang diintegrasi ialah: CCTV, smart door lock untuk tempat khusus. Atau smart door lock dengan absensi hingga bisa terdaftar waktu pertama kalinya pegawai masuk kantor. pengontrol kelembapan, temperatur, dan pencahayaan automatis.

b. Hotel dan Apartemen

Ke-2 tipe bangunan ini mempunyai karakter yang hampir serupa karena menggunakan smart akses pada tiap  konsumen akan mempunyai id khusus. Umumnya berbentuk kartu, QR kode, atau barcode. Di mana sudah ditata untuk dapat dipakai sesuai kamar yang diminta. Akan ada pula limitasi penggunaan akses lift. Penempatan cctv di titik tertentu, smoke detector ialah pengaman yang wajib diinstall. Dan ada lagi yakni pastinya pengontrol pencahayaan, kelembapan, dan temperatur automatis.

Demikianlah artikel tentang sistem kontrol bangunan cerdas dapat menghemat energi, semoga bermanfaat.



Related Posts

Related Posts