HnJxnamjFNAlOVF6Q1uObREh7avz80zCg0Efg9rw

Sensor Proximity Induktif Sebagai Pendeteksi Objek Logam, Inilah Spesifikasinya

Sensor Proximity Induktif


Halo Guys, di sini kita akan membahas tentang prinsip kerja sensor proximity induktif, aplikasinya yang tersebar luas di industri dan penggunaannya untuk tujuan komersial yang berfokus pada teknologi di balik sensor ini dan spesifikasi terperinci. 

Apa itu Sensor Proximity Induktif?

Sensor proximity induktif  mendeteksi objek logam yang ada di sebelah sisi aktifnya. Sensor ini beroperasi di bawah prinsip induktansi listrik di mana arus yang berfluktuasi menginduksi gaya gerak listrik (EMF) pada objek target. Sensor jarak non-kontak ini mendeteksi target besi, idealnya baja ringan lebih tebal dari satu milimeter. Mereka terdiri dari empat komponen utama: inti ferit dengan kumparan, osilator, pemicu Schmitt, dan penguat keluaran . Sensor ini memiliki 2 versi utama yaitu,

  • Unshielded: Medan elektromagnetik yang dihasilkan oleh kumparan tidak dibatasi, memungkinkan untuk jarak penginderaan yang lebih luas dan lebih besar
  • Terlindung: Medan elektromagnetik yang dihasilkan terkonsentrasi di depan, di mana sisi koil sensor ditutupi 

Prinsip Kerja Sensor Proximity Induktif

Osilator menciptakan medan magnet berosilasi simetris yang memancar dari inti ferit dan susunan kumparan pada permukaan penginderaan. Ketika target besi memasuki medan magnet ini, arus listrik independen kecil (arus eddy) yang diinduksi  pada permukaan logam.

Sebuah sensor proximity induktif memiliki rentang frekuensi dari 10 sampai 20 Hz di ac, atau 500 Hz sampai 5 kHz di dc. Karena keterbatasan medan magnet, sensor induktif memiliki rentang penginderaan yang relatif sempit seperti dari fraksi milimeter hingga rata-rata 60 mm.

Karena ini, beban akan terjadi pada sensor yang mengurangi amplitudo medan elektromagnetik. Jika benda logam bergerak menuju sensor jarak, arus eddy akan meningkat sesuai. Dengan begitu, beban pada osilator akan bertambah, yang menurunkan amplitudo medan.

Blok pemicu schmitt memonitor amplitudo osilator dan pada level tertentu (level yang telah ditentukan) rangkaian pemicu mengaktifkan atau menonaktifkan sensor. Jika benda logam atau target dipindahkan dari sensor jarak, maka amplitudo osilator akan meningkat.

Saat ini, sensor proximity induktif tersedia dengan tegangan operasi yang berbeda. Sensor proximity induktif ini ada dalam model AC, DC, dan AC/DC (model universal). Rentang pengoperasian sirkuit sensor jarak adalah dari 10V hingga 320V DC dan 20V hingga 265V AC.

Keuntungan Sensor Proximity Induktif

  1. Deteksi tanpa kontak
  2. Kemampuan beradaptasi lingkungan- tahan terhadap kondisi umum yang terlihat di area industri seperti debu dan kotoran
  3. Mampu dan serbaguna dalam penginderaan logam
  4. Tingkat peralihan tinggi
  5. Tidak ada bagian yang bergerak, memastikan masa pakai lebih lama

Kekurangan Sensor Proximity Induktif

  1. Kurangnya jangkauan deteksi, rata-rata jangkauan maksimal hingga 60 mm
  2. Hanya dapat mendeteksi benda logam
  3. Kondisi eksternal seperti suhu ekstrim, cairan pemotongan atau bahan kimia mempengaruhi kinerja sensor.

Aplikasi Sensor Proximity Induktif

  1. Tol mesin, jalur perakitan, industri otomotif
  2. Deteksi bagian logam di lingkungan yang keras
  3. Bagian yang bergerak berkecepatan tinggi

Demikianlah artikel tentang sensor proximity induktif  sebagai pendeteksi objek logam, semoga bermanfaat.



Related Posts

Related Posts