HnJxnamjFNAlOVF6Q1uObREh7avz80zCg0Efg9rw

Jenis Antena Parabola dan Keunggulannya

Jenis Antena Parabola


Jenis Antena Parabola dan Keunggulannya - Parabola pada dasarnya adalah sejenis antena TV berbentuk piringan yang digunakan untuk menangkap sinyal dari berbagai sumber atau transponder. Idealnya, semakin besar antena parabola, semakin mudah menangkap sinyal.

Semakin banyak hiburan, baik lokal maupun internasional yang bisa ditampilkan. Di masa seperti sekarang ini, tentunya memilih antena parabola TV merupakan hal yang wajib dimiliki. Hal ini juga dibuktikan dengan semakin meningkatnya penggunaan televisi berbasis satelit.

Frekuensi signal satelit yang terpopuler sekarang ini yakni spektrum C-Band dan Ku-Band. Di mana, ke-2 tipe gelombang radio tersebut memiliki kekurangan dan keunggulannya masing - masing.

Sinyal satelit lewat proses yang lumayan panjang sampai pada akhirnya sampai di dalam rumah - rumah warga. Saat sebelum di pancarkan, sinyal digital akan di kompresi memakai prosedur MPEG-4 (standarisasi terbaru untuk mengkompresi video high definition jadi file yang memiliki ukuran kecil).

Sesudah proses pemadatan usai, karena itu sinyal itu siap untuk di alirkan lewat satelit. Tetapi, beberapa provider ada yang lakukan enkripsi pada sinyal digital yang sudah di kompresi. Berikut asal-usul kanal tv Free To View (FTV) dan Pay TV lahir.

Gelombang C-Band dan Ku-Band bisa diterima dengan kontribusi antena parabola. Frekuensi itu sampai ke piringan dish, selanjutnya di mengumpulkan di titik LNB ( Low Noice Blockdown ).

Setelah itu, LNB akan melanjutkan sinyal ke Decoder untuk dilaksanakan proses pengaturan kembali file yang terenkripsi. Selanjutnya menggantinya jadi pola yang hendak dikenal oleh tv.

Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa parabola sendiri memiliki beberapa jenis yang berbeda. Padahal sangat penting untuk diketahui sebelum Anda membelinya.

1. The Net Parabolic Antenna (Mesh)

Jenis ini, juga dikenal sebagai C-Band, adalah salah satu yang paling umum dan banyak digunakan. Sesuai dengan namanya, parabola ini berbentuk seperti jaring yang memiliki lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai reflektor.

Dari berbagai variasi ukuran yang ada, yakni ukuran 9 dan 12 adalah yang paling banyak dijual dan umum digunakan, meskipun ada juga yang lain.

Jaring atau jaring parabola jenis ini merupakan salah satu yang paling banyak digunakan karena memiliki beberapa keunggulan. Karena terbuat dari bahan aluminium yang ringan dan tidak berat, otomatis akan memiliki masa pakai yang lama dan tidak mudah berkarat.

Selain itu, biaya berlangganan yang cukup terjangkau menjadi alasan lain mengapa antena ini banyak digunakan. Namun, pasti ada kekurangannya.

Salah satunya terletak pada bagian wire mesh yang tidak terpasang kuat sehingga mudah terlepas dari konstruksinya, atau bisa dikatakan juga rapuh. Tingkat daya tangkap yang ditawarkan memang sedikit kurang bagus jika dibandingkan dengan tipe lainnya.

2. The Solid Parabolic Antenna

Karena biaya berlangganannya yang lebih tinggi dan cara penggunaannya yang sedikit lebih rumit, pengguna antena ini lebih sedikit daripada antena parabola tipe pertama (net atau mesh).

Biasanya hanya orang-orang tertentu, seperti pelacak, yang menggunakan jenis ini, dengan alasan mereka dapat menangkap sinyal dengan jangkauan yang lebih luas, termasuk yang di luar pancaran atau sulit mendapatkan izin operasi.

Variasi ukuran yang ada di pasaran cukup beragam, mulai dari 4 feet hingga 8 feet yang cukup mudah ditemukan dan didapat.

Antena parabola tipe solid ini sebenarnya terbagi menjadi 2 tergantung reflektornya, yaitu:

Fokus offset: memiliki bentuk oval atau lonjong dengan diameter yang cukup kecil dibandingkan jenis lainnya. Hanya sekitar 45 sampai 100 cm. Sering dijumpai penggunaan saluran televisi berlangganan yang berbayar.

Fokus utama: memiliki bentuk bulat seperti antena parabola yang umum di pasaran. Ukurannya juga bervariasi, mulai dari 4 umpan hingga 12 umpan, tetapi ukuran yang paling umum digunakan adalah 6 umpan.

3. The Mini Parabolic Antenna

Juga dikenal sebagai Ku Band. Umumnya lebih banyak digunakan oleh orang-orang yang berlangganan penyedia layanan tv berbayar.

Banyak orang yang tertarik menggunakan parabola jenis ini karena pemasangannya yang tidak rumit, bahkan bisa dibilang sederhana.

Selain itu, sesuai dengan namanya, dari segi ukuran antena ini memang lebih kecil dari yang lain. Keuntungan ini dapat menghemat lebih banyak ruang yang Anda miliki.

4. The Frequency Type Parabolic Antenna

Jenis ini mungkin yang paling tidak umum atau familiar dibandingkan dengan jenis lain yang ada di pasaran dan dikenal masyarakat. Parabola jenis S Merk ini digunakan oleh tv berbayar.

Keunggulan antena ini terletak pada jumlah channel lokal yang bisa ditampilkan semakin lengkap. Bahkan beberapa siaran televisi asing bisa disaksikan.

Hanya saja untuk menonton siarannya harus berlangganan premium secara terpisah yang artinya biayanya lebih mahal dari yang seharusnya.

Belakangan ini, antena parabola sepertinya berlomba-lomba menampilkan fitur-fitur yang bisa menarik minat pengguna. Hal ini terlihat dari banyaknya piringan satelit yang beredar di pasaran saat ini.

Memilih antena parabola terbaik itu tentu saja lebih gampang saat kita sudah tahu sangkut-paut dunia satelit. Berdasar ulasan di atas, bisa ditarik simpulan seperti berikut :

Bila kamu ingin siaran tv satelit bebas pungutan tapi aman pada masalah cuaca, karena itu pilih parabola besar type jala atau kompak. Untuk tipe kompak minimum ukuran 100cm, 6 feet atau yang di atasnya dengan LNB C-Band.

Tentukan parabola mini ukuran 45, 60, 80 dan 100 cm jika bila kamu ingin perangkat yang sederhana dengan harga terjangkau, dan dapat di pasang sendiri.

Khusus antena parabola solid ukuran 100 cm bisa tangkap signal C-Band dan Ku-Band. Tetapi, sering dipakai untuk satelit dengan frekuensi C-Band.

Meski begitu, keputusan akhir apa yang harus dipilih ada di tangan pengguna itu sendiri. Karena setiap antena parabola pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.


Related Posts

Related Posts