HnJxnamjFNAlOVF6Q1uObREh7avz80zCg0Efg9rw

4 Komponen Utama Sistem Tenaga Listrik

4 Komponen Utama Sistem Tenaga Listrik


Sistem tenaga listrik adalah jaringan perangkat listrik yang saling berhubungan, yang digunakan untuk menghasilkan, mentransmisikan, mendistribusikan, dan memanfaatkan daya listrik.

1. Stasiun Pembangkit

Dalam diagram garis tunggal, GS mewakili stasiun pembangkit di mana tenaga listrik dihasilkan oleh alternator paralel tiga fase yang terhubung. Tegangan pembangkitan yang biasa adalah 11 kV (di India). Untuk pertimbangan agar hemat, tegangan pembangkitan dinaikkan ke tegangan tinggi (misal 132 kv) bersama mengenakan trafo 3 fasa untuk transmisi.

2. Sistem Transmisi 

Sistem transmisi tergolong menjadi 2 yaitu meliputi sistem transmisi primer dan sistem transmisi sekunder

a. Sistem Transmisi Primer

Sistem transmisi primer menyalurkan daya listrik dari stasiun pembangkit ke stasiun penerima (RS). Dalam hal ini, daya listrik pada 132 kV (atau tegangan lebih tinggi) ditransmisikan melalui sistem overhead 3-kawat 3-fasa ke stasiun penerima yang terletak di pinggiran kota.

b. Sistem Transmisi Sekunder

Bagian dari sistem tenaga antara stasiun penerima dan gardu induk membentuk sistem transmisi sekunder . Transmisi utama berakhir di stasiun penerima. Di stasiun penerima, tegangan diturunkan menjadi 33 kV menggunakan trafo step-down. Dari stasiun penerima, tenaga listrik ditransmisikan pada 33 kV melalui sistem overhead 3-kawat 3-fase ke berbagai gardu induk yang terletak di kota.

3. Sistem Distribusi

Sistem distribusi adalah bagian dari jaringan sistem tenaga listrik yang mendistribusikan tenaga listrik yang pemanfaatannya. Pendistribusian tenaga listrik dilakukan secara bertahap sebagai berikut

a. Sistem Distribusi Primer

Ini adalah bagian dari rangkaian sistem tenaga yang menghubungkan gardu induk dengan gardu distribusi atau trafo distribusi yang terletak di dekat tempat konsumen. Karena, saluran transmisi sekunder berakhir di gardu induk yang tegangannya diturunkan dari 33 kV menjadi 11 kV. Jalur 11 kV membentang di sepanjang sisi jalan kota. Dapat dicatat bahwa, konsumen besar disuplai daya pada 11 kV untuk penanganan dengan gardu induk mereka sendiri.

b. Sistem Distribusi Sekunder

Sistem distribusi sekunder memberikan daya listrik pada tegangan untuk pemanfaatan langsung oleh peralatan listrik. Jalur distribusi utama diakhiri di gardu distribusi yang terletak di dekat lokasi konsumen, di mana tegangan diturunkan jadi 415 V, 3-Fase 4-Dawai untuk distribusi sekunder.

Jalur distribusi utama diakhiri di gardu distribusi yang terletak di dekat lokasi konsumen, di mana tegangan diturunkan jadi 415 V, 3-Fase 4-Dawai untuk distribusi sekunder.

Dalam sistem distribusi sekunder, tegangan antara dua saluran adalah 415 V dan antara salah satu saluran dan netral adalah 230 V. Distribusi sekunder terdiri dari penyulang, distributor dan layanan utama .

4. Beban Listrik

Setiap perangkat yang memanfaatkan energi listrik untuk melakukan pekerjaan dikenal sebagai beban listrik

a. Beban satu fasa  

Beban ini disuplai oleh satu fasa dan netral, beberapa beban 1 fasa adalah kipas, pendingin, AC, motor 1 fasa, lampu listrik, dll.

b. Beban tiga fasa  

Seperti motor induksi 3 fasa. Beban tiga fasa terdiri dari dua jenis yaitu. beban terhubung bintang dan beban terhubung delta.

Jadi itulah informasi mengenai  4 Komponen Utama Sistem Tenaga Listrik, semoga bermanfaat setelah menbaca artikel ini.

Related Posts

Related Posts