Sensor Suhu Termostat - Sensor suhu sebagai sensor yang dipakai untuk mengganti besaran suhu (termal) jadi besaran listrik maka dapat mengenal transisi suhu pada obyek tertentu. Pada sensor suhu, keluaran sensor beralih sesuai sama transisi suhu yang jatuh di atas sensor. Keluaran hasil sensor suhu dapat berbentuk analog ataupun digital. Contoh sensor suhu di antaranya thermocouple, IC LM35, thermistor, dan RTD.
Seusai mengenal pemahaman sensor suhu, kita harus tahu perihal beberapa alat listrik yang memakai sensor suhu ialah seperti termometer suhu ruang, termometer suhu tubuh, rice cooker, kulkas, dan pendingin ruang (AC).
Tipe sensor suhu ini bervariatif dari perangkat termostatik ON/OFF sederhana yang mengatur mekanisme pemanas air panas lokal sampai jenis semikonduktor yang paling sensitif sehingga dapat digunakan pada industri misalnya mengontrol pabrik tungku kontrol yang membutuhkan proses lebih kompleks.
Kita ingat dari pelajaran IPA sekolah kita jika pergerakan molekul dan atom akan menciptakan panas (energi kinetik) dan semakin besar pergerakannya, makin banyak panas yang dihasilkan. Sensor Suhu bisa mengalkulasi seberapa jumlah energi panas atau bahkan energi dingin yang dibuat oleh suatu object atau sistem, maka memungkinkannya dapat kita untuk "merasakan" perubahan fisik apa saja pada suhu dengan output yang dihasilkan ialah analog atau digital.
a. Termostat
Thermostat adalah model contact elektro-mekanis sensor suhu yang pada dasarnya terdiri dalam 2 logam yang beda seperti nikel, tembaga, aluminium dan sebagainya yang terikat bersama sehingga terbentuknya lajur Bi-logam. Tingkat pengembangan linier yang berbeda dari 2 logam yang beda menciptakan pergerakan lentur mekanis saat strip dikenai panas.
Strip bi-logam dapat digunakan sendiri sebagai sakelar listrik atau sebagai langkah mekanis untuk menjalankan sakelar listrik dalam kontrol termostatik dan digunakan secara luas untuk mengendalikan komponen pemanas air panas di boiler, tungku, bak untuk nyimpan air panas dan ada pada sistem kendaraan yaitu sistem pendingin radiator.
b. Termostat Bi-metalik
Termostat terbagi dalam 2 logam yang berbeda secara termal yang sama-sama menempel ke-2 nya. Saat dingin kontak ditutup dan arus melintasi termostat. Di saat menjadi panas, satu logam mengembang lebih dari yang lain dan strip bi-logam yang terlilit menekuk ke atas (atau ke bawah) membuka kontak yang menahan arus mengalir.
Ada dua tipe khusus strip bi-logam berdasar gerakannya saat mengalami perubahan suhu. Ada type "snap-action" yang menciptakan tindakan type "ON/OFF" atau "OFF/ON" seketika pada kontak listrik di titik suhu yang disetel, dan type "creep-action" yang lebih lamban secara bertahap mengganti posisinya. seiring perubahan suhu.
Termostat type snap-action umumnya dipakai di dalam rumah kita untuk mengatur titik setel suhu oven, setrika, bak air panas perendaman dan dapat diketemukan pada dinding untuk mengatur mekanisme pemanas rumah tangga.
Tipe creeper biasanya terbagi dalam kumparan bi-logam atau spiral yang pelan-pelan terlepas atau menggulung saat temperatur berubah. Rata-rata, strip bi-metalik model creeper lebih responsif pada perubahan suhu dibandingkan model snap ON/OFF standard lantaran strip lebih panjang dan lebih tipis sampai baik untuk difungsikan dalam pengukur suhu dan dial, serta lain-lain.
Walau benar-benar murah dan ada dalam rentang operasi yang luas, salah satunya kekurangan utama termostat type snap-action standar jika dipakai sebagai sensor suhu, adalah bahwa mereka mempunyai rentang histeresis yang besar dimulai dari saat kontak listrik terbuka sampai saat menutup kembali. Misalkan, mungkin ditata ke 20° C tapi kemungkinan tidak terbuka sampai 22° C atau menutup kembali sampai 18° C.
Jadi kisaran ayunan suhu dapat lumayan tinggi. Termostat bi-metalik yang ada secara komersial gunanya untuk rumah mempunyai sekrup penyetel suhu yang dapat memungkinkan titik setel suhu dan tingkat histeresis supaya lebih presisi.
Demikianlah artikel dari saya mengenai Sensor Suhu Termostat, semoga bermanfaat.
