HnJxnamjFNAlOVF6Q1uObREh7avz80zCg0Efg9rw

9 Tren Media Sosial Di Tahun 2022

Media Sosial

Orang-orang menggunakan media sosial sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka, dan banyak juga membangun bisnis untuk menjangkau pelanggan. Untuk mencegah informasi yang berlebihan, bisnis semakin kreatif dengan media sosial untuk menjangkau pelanggan. Organisasi dapat menggunakan pemasaran media sosial untuk meningkatkan bisnis mereka dan menjangkau generasi yang berbeda pada platform yang tepat.

Sekitar 58,4% populasi dunia menggunakan media sosial rata- rata selama dua jam 27 menit sehari. Ada banyak peluang baru untuk menggunakan media sosial dengan cara yang berbeda, termasuk video, layanan pelanggan, dan mendengarkan sosial.

Tetap mengikuti tren media sosial dan pemasaran terbaru dapat membantu bisnis menjangkau pelanggan dengan menonjol di dunia digital yang berlebihan. Berikut adalah beberapa tren media sosial teratas pada tahun 2022.

1. Tiktok Akan Menjadi Lebih Besar

Pada September 2021, TikTok melaporkan lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan dan masih terus bertambah. 

Bagi perusahaan yang ingin menjangkau audiens yang lebih muda, TikTok adalah suatu keharusan. Ini adalah salah satu platform utama untuk menjangkau konsumen Gen Z dan milenial.

TikTok juga merupakan platform yang cocok bagi bisnis untuk beriklan menggunakan video berdurasi pendek populer di kalangan generasi muda. Selain itu, TikTok memiliki alat iklan dan profil bisnis untuk memperluas platformnya.

2. Konten Video Akan Terus Mendominasi

Delapan puluh dua persen dari lalu lintas internet konsumen global akan menjadi konten video. Namun, video berdurasi panjang kehilangan popularitas karena lebih banyak konsumen beralih ke video berdurasi pendek, seperti yang ada di TikTok, Reel Facebook, Shorts YouTube, dan Reel dan Cerita Instagram.

Selain itu, perusahaan beralih ke streaming langsung untuk terlibat dengan konsumen. Video ini dapat mencakup bercerita, mendemonstrasikan produk, mempromosikan acara, atau berbagi komunikasi perusahaan lainnya. Panjang video media sosial harus dijaga sekitar satu menit, menurut Hootsuite.

3. Perdagangan Di Media Sosial Akan Terus Berkembang

Membeli produk langsung dari media sosial akan menjadi hal yang biasa. Jejaring sosial berkembang menjadi platform ritel dengan etalase dan pos yang dapat dibeli. Faktanya, 98% konsumen berencana untuk membeli di media sosial, menurut Sprout Social.

Untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang ideal, bisnis harus fokus untuk membuat klik sesedikit mungkin. Ini dapat dilakukan dengan berfokus pada barang-barang mereka yang paling populer daripada etalase penuh untuk memulai.

Belanja metaverse juga berkembang di dunia sosial dan e-commerce. Salah satu contohnya adalah etalase Roblox dengan Forever 21, memungkinkan pengguna untuk membeli pakaian yang cocok dengan avatar mereka.

4. Augmented Reality Akan Menjadi Arus Utama

Teknologi lain seperti virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) akan berintegrasi dengan media sosial, menawarkan lebih banyak interaksi dengan pelanggan. Sementara adopsi VR masih dalam tahap awal, AR sekarang digunakan di Instagram dan Snapchat untuk meningkatkan visual yang dibagikan. Misalnya, Snapchat menggunakan AR untuk semua filter fotonya untuk mengubah orang menjadi binatang, tampak berdandan, memakai kacamata hitam, atau mengubah penampilan lainnya.

Tetapi ada lebih banyak aplikasi AR dari sekadar filter foto. Orang juga dapat mencoba produk sebelumnya. Misalnya, konsumen dapat melihat bagaimana furnitur cocok di dalam ruangan atau mencoba kacamata hitam secara virtual.

5. Pemasaran Influencer Terus Meningkat

Pemasaran influencer bukanlah hal baru, tetapi tidak akan hilang. Media sosial penuh dengan influencer yang mempromosikan merek.

Berinvestasi dalam influencer mungkin tidak semahal bentuk iklan atau kampanye pemasaran lainnya, tetapi tetap memberikan hasil. Sembilan puluh persen pemasar menemukan pemasaran influencer efektif, menurut survei oleh Influencer Marketing Hub .

LinkedIn adalah platform media sosial lain yang menawarkan pemasaran influencer. Meskipun LinkedIn dan pemasaran influencer biasanya tidak saling terkait, LinkedIn menawarkan Creator Accelerator sebuah inisiatif untuk membantu pembuat konten membangun komunitas mereka menunjukkan bahwa mereka ingin berinvestasi lebih banyak pada pembuat konten dan influencer.

Menggunakan influencer dapat membantu perusahaan melakukan lebih dari sekadar menghasilkan prospek. Influencer juga dapat membantu dengan keterlibatan pelanggan dan mempromosikan loyalitas pelanggan.

6. Layanan Pelanggan Menjadi Bagian Besar Dari Media Sosial

Menggunakan media sosial sebagai platform layanan pelanggan terjadi secara bertahap ketika orang-orang menyadari bahwa mereka dapat menjangkau perusahaan secara langsung. Pelanggan mengajukan pertanyaan atau memposting keluhan, dan perusahaan merespons.

Lima puluh empat persen peserta global memiliki pandangan yang lebih baik tentang perusahaan yang menanggapi keluhan atau permintaan layanan pelanggan di media sosial, menurut laporan Global State of Customer Service Microsoft. Pelanggan menghargai pentingnya menanggapi posting.

Untuk mempercepat waktu respons, perusahaan mungkin ingin berinvestasi dalam chatbot untuk menangani beberapa permintaan dengan segera atau membuat basis pengetahuan layanan pelanggan atau FAQ.

7. Lebih Banyak Perusahaan Akan Menggunakan Social Listening

Bisnis dapat mengumpulkan wawasan dan data dari media sosial. Dengan menggunakan alat pendengar sosial, bisnis dapat mendengarkan dunia konsumen. Berikut adalah beberapa alat mendengarkan sosial:

  • Clarabridge
  • HubSpot
  • Lately
  • Sprout Social
  • Hootsuite 

Tujuan dari mendengarkan sosial adalah untuk memantau setiap percakapan di media sosial dan memahami reaksi.

Mendengarkan secara sosial memungkinkan perusahaan untuk memahami dampak kampanye, persepsi merek, dan wawasan lain tentang keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Untuk memulai, perusahaan dapat menggunakan tagar bermerek, kata kunci yang relevan, dan penyebutan perusahaan dalam kampanye sosial untuk melihat hasilnya.

8. Penargetan Lokal Akan Tumbuh

Menggunakan penargetan berbasis lokasi membantu perusahaan menarik konsumen lokal. Cara umum untuk menemukan penduduk setempat adalah dengan menggunakan penandaan geografis di konten media sosial untuk menjangkau audiens target.

Pengguna media sosial dapat mencari postingan di dekat mereka, jadi pastikan untuk menambahkan lokasi ke postingan. Misalnya, Instagram memiliki opsi pencarian lokasi. Dan di Facebook, perusahaan dapat "meningkatkan postingan" dan memilih lokasi target audiens untuk membantu mempersempit jangkauan.

9. Audio Sosial Akan Mendapatkan Popularitas

Meskipun audio bukanlah hal baru, kehadirannya di media sosial adalah hal baru. Audio hanya menggunakan suara manusia untuk menjangkau audiensnya, memberi orang pilihan untuk mendengarkan saat bepergian.

Clubhouse aplikasi audio sosial  populer pada tahun 2021, tetapi persyaratan khusus undangan menyulitkan semua bisnis untuk menggunakannya. Namun, platform lain sekarang menawarkan opsi audio saja. Facebook kini menawarkan fitur seperti Soundbites, podcast, dan Ruangan untuk mendukung konten audio.

Tren penggunaan audio sosial termasuk siaran langsung acara, pesan suara, musik, ruang audio langsung, dan rapat.


Related Posts

Related Posts