HnJxnamjFNAlOVF6Q1uObREh7avz80zCg0Efg9rw

Mixer Sebagai Mesin Pengaduk Adonan, Kenali Jenisnya Sesuai Fungsi

Mixer


Mixer Sebagai Mesin Pengaduk Adonan, Kenali Jenisnya Sesuai Fungsi - Untuk yang mempunyai hoby membuat kue pasti tidak asing dengan mixer. Alat masak ini menjadi barang yang wajib dimiliki karena perannya yaitu sebagai pengaduk beberapa bahan pembuat adonan kue.

A. Sejarah Mixer

Di tahun 1908, seorang insinyur namanya Herbert johnson yang waktu itu bekerja di perusahaan manufacturing Hobart, membuat mesin mixer listrik. Buah pikiran membuat mixer sendiri bermula dari penilaian adonan roti yang diaduk-aduk dengan memakai sendok logam. Sampai pada akhirannya sesudah tujuh tahun lakukan pengamatan, dia sukses membuat mixer besar yang bisa mengeduk sampai 80 liter adonan. Bermula dari mixer besar itu selanjutnya ada inovasi-inovasi tipe mixer untuk penuhi keperluan di dunia baking. Sampai pada akhirnya saat ini kita dapat secara mudah mendapati beragam jenis mixer di pasar.

B. Jenis Mixer

Rupanya ada bermacam tipe mixer yang dipasarkan di pasar dan tentu saja mempunyai peranan berbeda. Untuk seorang yang atau ingin belajar membuat kue, tidak ada salahnya untuk mengenali macam-macam mixer dan perannya berikut:

1. Whisk

Bisa disebutkan jika whisk sebagai tipe mixer paling simpel dan gampang dipakai. Karena memiliki bentuk yang simpel berikut tidaklah aneh bila peranan dari whisk cuman untuk mengaduk adonan dengan jumlah sedikit dimulai dari mengocak telur sampai membuat adonan pancake.

Disamping itu untuk memakai whisk diperlukan tenaga yang dari tangan ataulah bukan mesin. Tidaklah aneh bila membuat adonan kue dengan memakai whisk dalam periode waktu yang lama membuat pemakainya berasa capek.

Biasanya whisk dibuat berbahan kawat tebal fleksibel yang dibuat serupa balon. Walau sebenarnya ada bermacam tipe whisk yang bisa disamakan dengan keperluan dimulai dari balloon whisk, french whisk, spiral whisk, flat whisk, dan ball whisk. Dan pada bagian pegangan dibikin berbahan stainless steel atau kayu.

2. Hand Mixer

Mixer tipe ini jadi mixer yang terbanyak dimiliki untuk rasio rumah tangga. Sesuai namanya untuk memakai mixer ini selalu harus digenggam dengan tangan karena tidak mempunyai penyangga dan tempat khusus.

Walau demikian hand mixer bisa dipakai untuk mengaduk bahan dengan jumlah banyak karena memakai listrik untuk sumber tenaga, benar-benar berlainan dengan whisk yang diutamakan untuk mengaduk bahan dengan jumlah sedikit. Hand mixer berbobot yang lumayan ringan hingga pemakai tidak berasa kecapekan saat memakai mixer ini.

Selainnya enteng, hand mixer gampang untuk dibawa, gampang dalam penyimpanan, tidak memakan banyak tempat, dan yang paling penting gampang untuk dibikin bersih.

3. Stand Mixer

Sepintas mixer ini tidak berbeda jauh dengan hand mixer. Hal yang membandingkannya yaitu stand mixer memiliki dudukan masih tetap dan diperlengkapi oleh mangkok sebagai tempat pencampuran bahan.

Tidaklah aneh bila stand mixer lebih stabil saat sedang dijalankan dan tak perlu digenggam seperti hand mixer. Tempat yang ada pada stand mixer lumayan besar, tetapi untuk rasio rumah tangga rata-rata cuman mencapai 5 liter per pengadukkan.

Stand mixer memakai listrik untuk sumber tenaga. Untuk kemampuan motor yang dipunyainya lebih besar dibanding dengan hand mixer. Tidaklah aneh bila stand mixer bisa mengaduk adonan semakin banyak.

Dengan fitur yang dipunyainya tidaklah aneh bila harga stand mixer tambah mahal dibanding dengan hand mixer. Disamping itu mixer ini memerlukan ruangan yang luas, tidak bisa dipindahkan, dan cukup susah untuk membersihkan.

4. Spiral Mixer

Spiral mixer sebagai mixer yang diutamakan untuk mengaduk adonan kental dan liat seperti adonan roti dan mie. Ukuran lumayan besar tidaklah aneh bila mixer ini dipakai dalam rasio industri.

Rata-rata besarnya kemampuan dari spiral mixer sekitar 10 liter s/d 50 liter untuk 1x pengadukan. Harga dari spiral mixer lumayan mahal tetapi sesuai fitur dan kemampuan mesin yang dimilikinya.

Langkah kerja dari spiral mixer yaitu dengan memutar mangkok mixer dan secara bertepatan hook atau pengaduk ikut juga berputar-putar untuk mengulen adonan. Tidaklah aneh bila hasil adonan yang dibuat akan jadi lebih kalis dan elastis, khususnya untuk adonan roti.

5. Dough Mixer

Dough mixer atau mixer adonan roti horizontal ialah mesin yang dipakai untuk mencampurkan beragam jenis bahan khusus roti. Bukan hanya hanya itu, mesin ini dapat dipakai untuk mencampurkan bahan mie, kulit pangsit, dan yang lain.

Peranan khusus dari dough mixer yaitu mencampur beragam bahan supaya jadi satu hingga menghasilkan adonan yang sempurna. Makin sempurna adonan yang tercampur, karena itu makin baik adonan yang dibuat nanti.

Ukuran dough mixer lumayan besar (kemampuan 50 kg), tidaklah aneh bila mesin ini lebih banyak dipakai oleh industri-industri roti.

6. Planetary Mixer

Sepintas planetary mixer memiliki wujud yang serupa dengan spiral mixer namun kegunaan ke-2 nya berlainan. Planetary mixer diperlengkapi oleh mangkok statis yang dipasang di bagian dasar mixer.

Saat dipakai untuk mengaduk adonan, mangkok itu akan dinaikan dan di turunkan bila proses pengadukan usai. Untuk ambil adonan, mangkok cukup dilepaskan dari kerangka mixer.

Sesuai namanya, planetary mixer bekerja seperti putaran planet. Dalam masalah ini pengocok mixer perputar melingkari mangkok seperti pergerakan planet-planet melingkari Matahari.

Planetary mixer diperlengkapi oleh tiga kecepatan dimulai dari kecepatan rendah, sedang, dan tinggi. Tinggal samakan dengan keperluan.

Bukan hanya hanya itu, mixer ini mempunyai aksesori tambahan berbentuk dough hook (mengaduk adonan kue dan roti), mixing paddle (mengaduk adonan pastry dan croissant), dan whisk (mengaduk bahan cair seperti susu, whipped krim, mayonaise).

Jadi itulah berbagai macam mixer sebagai mesin pengaduk adonan, semoga bermanfaat setelah membaca artikel ini.


Related Posts

Related Posts